Bila membicarakan pernikahan, yang terbesit dalam benak ialah sebuah pesta bahagia yang dihadiri keluarga besar serta kerabat. Menyenangkan memang, melihat banyak orang turut berbahagia karena bersatunya dua insan. Menyatukan dua keluarga dengan sebuah pesta nan menyenangkan.
Namun, pernikahan memiliki nilai lebih dari itu. Beberapa orang bilang, bahwa pernikahan sesungguhnya justru dimulai setelah bulan madu berakhir. Saat kedua insan sudah menemukan perbedaan berarti, tapi mereka tetap berusaha menjaga kebersamaan.
Merangkai kesetiaan bukanlah hal yang mudah. Kesetiaan di sini bukan hanya tentang memiliki satu pasangan seumur hidup, akan tetapi kesetiaan akan komitmen. Banyak manusia yang masih ingin merasakan kebebasan atas segala keputusan yang akan ia ambil.
Memiliki hubungan yang 'permanen' tentulah bisa membuat seseorang mempertimbangkan keinginan terpendamnya karena harus saling menjaga perasaan satu sama lain.
Dilansir dari Boldsky, karier bisa memengaruhi konsepsi kebahagiaan seseorang. Pernikahan memang bisa menjadi gerbang kebahagiaan untuk seseorang, namun hal yang sama juga berlaku bagi karier. Ketika pernikahan memiliki umur ideal, karier memiliki peluang yang luar bisa untuk segala umur.
Budaya juga bisa menjadi alasan dia untuk tidak merencanakan pernikahan dalam waktu dekat. Dalam tradisi tertentu seseorang tidak diperbolehkan keluarga untuk menikah sebelum sang kakak menemukan pasangan hidup. Atau bisa jadi si dia merasa bertanggung jawab untuk menafkahi keluarganya.
Beberapa alasan lain seperti, kemampuan finansial yang belum stabil, rasa takut akan perceraian hingga keyakinan yang belum kuat padamu pun bisa terjadi. Sebaiknya kamu mencari tahu terlebih dahulu mengenai hal tersebut sebelum menyalahkan pasangan atau bergalau ria karena tak kunjung dilamar atau sang kekasih belum mau menerima lamaranmu.
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar