Seperti diberitakan sebelumnya, Enno Farihah yang merupakan karyawan pabrik plastik PT Polita Global Mandiri di Kosambi, Kabupaten Tangerang, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di mana alat vitalnya tertusuk pacul.
Dari kasus pembunuhan keji ini, pihak polisi mengamankan beberapa tersangka yang salah satu di antaranya adalah kekasih korban, RA (16).
RA akhirnya divonis terlebih dahulu dengan hukuman 10 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Tangerang pada 10 Juni 2016.
Sementara kedua pelaku lainnya, yakni RA (24) dan IH (24) diputus hukuman mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Tangerng, pada Rabu kemarin (8/2/2017).
Terlepas dari kasus pembunuhannya, ada fakta menyeramkan yang datang dari mes karyawan di Pergudangan 8, Bok DV, RT 01 RW 06, Kosambi, Dadap, Kabupaten Tangerang.
Mes tersebut tak lain adalah tempat di mana Enno dibunuh dengan sadis.
Sahilih, warga
di sekitar Mes karyawan PT Polyta Global Mandiri mengaku, bahwa dirinya kerap mendengar cerita dari para perempuan penghuni Mes karyawan tentang kisah seram usai kejadian sadis terjadi di kamar nomor 7.
“Katanya ada suara perempuan kalau malam, setelah kejadian itu. Makanya mereka pada takut katanya,” ujar Sahilih seperti dikutip Tribun Batam, Jumat (10/2).
Sahilih menambahkan suara yang sering terdengar tersebut seperti suara perempuan yang berbicara, terkadang pula seperti orang yang sedang menangis.
Namun ia memastikan bahwa suara tersebut tidak seperti suara Enno.
Hal senada juga diungkapkan oleh Bilal yang kini menghuni kamar nomor 2 di Mes karyawan PT Polyta Global Mandiri.
Dia mengatakan bahwa kamar yang pernah dipakai Enno selepas peristiwa sempat kosong.
“Seram apalagi dulu ditutup garis polisi dan selalu gelap,” kata Bilal.
Selang tiga bulan, lanjut Bilal, kamar tersebut baru diisi oleh salah satu pegawai baru pria bernama Rohman. Namun, menurut Billal sejak menghuni kamar yang pernah jadi saksi bisu pembunuhan Enno, Rohman tidak pernah mengeluh mendengar suara perempuan seperti yang sering diceritakan karyawan wanita.
Kini, Mes yang diperuntukkan para karyawan perempuan itu akhirnya diganti sebagai Mes karyawan laki-laki, setelah para karyawan perempuan mengeluh dan meminta dipindahkan karena alasan takut.
“Mereka pindah karena takut diganggu,” ungkap Bilal.
Sumber : http://palingseru.com/120912/seram-seperti-ini-kata-penghuni-mes-tempat-eno-dibunuh-kamarnya-sering-muncul-suara-ssuara-aneh-yang-bikin-merinding
Tidak ada komentar:
Posting Komentar